Rabu, 20 September 2017

Cara stek Santigi

Budidaya Santigi
Bagian 2

Kawan sehobi, kemarin sudah disampaikan bahwa Santigi bisa dibudidayakan dengan cangkok. Kali ini kita akan membahas tentang budidaya Santigi dengan cara stek. Sebetulnya santigi tanaman yang mudah keluar akar dari batangnya asalkan kelembabannya terjaga. Jika anda pernah melihat Santigi langsung di alamnya, atau bahkan pernah berburu, pasti pernah melihat pohon santigi yang batangnya rebah ke pasir, atau pohonnya roboh/ tumbang. Dari Batang yang rebah/ tumbang itu biasanya tumbuh akar yang membantu santigi tetap hidup. Pasir di pantai selalu basah karena ombak atau air pasang, inilah yang membuat Batang Santigi mudah keluar akar.

Setelah memahami karakter santigi di alamnya. Oke lah kita kembali ke topik, yaitu bagaimana caranya budidaya Santigi dari stek (tancap Batang)
Yang sudah pernah saya (admin) coba yaitu, ambil ranting Santigi. Satu jengkal dari pucuk. Potong rapi, jangan ada yang pecah. Gunakan alat yang steril dan tidak berkarat. Setelah itu sediakan media tanam pasir halus murni tanpa campuran apapun. Kalau ada pasir pantai, kalau tidak ada pasir kali juga oke. Tancapkan pucuk-pucuk santigi di media tersebut. Semprot media sampai basah, tempatkan di tempat teduh namun tetap terkena sinar matahari pagi. Setelah itu, semprot embun setiap pagi daunnya. Disungkup lebih bagus. Tidak disungkup pun tidak apa.

Jangan biarkan media terlalu basah/ becek. Bisa membuat busuk Batang. Terakhir, Usahakan kalau stek jangan cuma satu. Sepuluh atau seratus ranting sekalian heee
Biasanya dari sepuluh hidup tujuh. Nah kalau seratus mudah-mudahan hidup 70-80.
Selamat mencoba ya.

Diutamakan kesabaran, kalau ranting masih basah jangan dibuang walau pertumbuhan seperti terhenti. Cara ini lebih lambat daripada cangkok...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar